I never asked to be born into this world
and yet, i am living my life now.
I always wonder why YOU create us, human, to live
and yet, we have to live as YOU wanted us to live.
There is never really an absolute freedom for human
for we have to do good deeds to guarantee our afterlife.
Life is an obligation you must take, not a right you've been given.
But i still don't know what i live my life for, i still don't know my purpose in this world.
To me, it is never make any difference between life or death.
If i never have any desire to live, what should i live for ?
...
Duh,,I'm stuck in this bloody rhapsody of mind again. Don't get me wrong, i won't kill myself. I'm too selfish to do that. Cheers !!
I took it from Agatha Christie's book, Problem at Pollensa Bay and Other Problems, page 105-106. It's for all the people who dissapointed in love, or feel any irony on it :p .
There's nothing like love
for making you miserable
There's nothing like love
for making you blue
Depressed
Possessed
Sentimental
Temperamental
There's nothing like love
for getting you down
There's nothing like love
for driving you crazy
There's nothing like love
for making you mad
Abusive
Allusive
Suicidal
Homicidal
There's nothing like love
There's nothing like love...
They call us problem child
We spend our lives on trial
We walk an endless mile
We are the youth gone wild
We stand and we won't fall
We're one and one for all
The writing's on the wall
We are the youth gone wild
By Skid Row
I don't own this material, all belongs to Skid Row.
Kehendak Bebas.
Manusia itu pada nyadar gak sih bahwa kita memiliki kehendak bebas ? Selain menciptakan manusia, ternyata Tuhan juga memberi kehendak bebas buat manusia.
SEMUA MANUSIA PUNYA KEHENDAK BEBAS.
Dengan kata lain, bagi gw SEMUA MANUSIA SELALU MEMILIH DALAM HIDUPNYA. Makanya gw selalu benci sama ungkapan " Gw udah gak punya pilihan ". HAH ! Itu kata-kata paling klise kalo menurut gw. Pilihan itu selalu ada. Saat lo ditodong penjahat pake pisau yang menyuruh lo nyerahin harta lo atau kalo gak mau dia bakal nusuk lo, lo dikasih pilihan bukan ? saat lo menyerahkan harta lo, lo gak bisa beralasan " Gw gak punya pilihan lain ". Saat orang terlahirkan dengan kelainan dalam dirinya bahwa ternyata besarnya dia mencintai sesama jenis, dia punya pilihan untuk memilih menuruti kelainannya dia dan menjadi homoseksual atau tidak menuruti kelainan dia dan tetap hidup sebagai heteroseksual. Dan saat dia memilih untuk tetap menjadi heteroseksual, bukan berarti dia menegasi dirinya sendiri, karena dia menggunakan pilihan bebas-nya.
See ? jadi sehubungan dengan kehendak bebas itu manusia akhirnya punya konsekuensi terhadap pilihannya. Semua pilihan punya konsekuensi dan konsekuensi adalah konsekuensi, tidak ada yang baik atau buruk. Baik atau buruk ( sekali lagi ) adalah kesan dari manusia.
Apa yang mau gw sampaikan ? well, gw mau menyatakan bahwa semua orang punya pilihan dalam hidupnya. Jangan takut untuk mengambil pilhan itu. Ketakutan hanyalah kerikil yang bakal ngalangin jalan lo. Jangan takut sama konsekuensi. Menurut gw, dalam hidup kita yang cuma sekali ini jangan sampai kita tidak menggunakan pilihan bebas kita. Tapi ingat, karena semua manusia punya pilihan bebas, maka batasan pilihan bebas kita adalah pilihan bebas ornag lain. Walaupun itu sama saja dengan tidak adanya kebebasan absolut, namun itulah Hukum Alam bahwa manusia dibatasi oleh manusia lain. Yah, wajar lah..kita kan bukan Maha Kuasa kaya Tuhan..haha..
Jadi jangan sampe kita mengucapkan ucapan yang sangat pathetic : " Gw gak punya pilihan ".
Inspired by Jean-Paul Sartre's Existencialism
Gw suka sekali berpikir abstrak. Di sela-sela keautisan gw berpikir abstrak, tiba-tiba gw punya pertanyaan yang gak sopan :
Kenapa Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya ?
Kenapa Tuhan menciptakan manusia ?
Tuhan itu mahakuasa, jadi untuk apa dia sampai menciptakan manusia dan bumi beserta segala isinya ?
Sumpah, gw gak sopan banget..Oke, karena pertanyaan-pertanyaan di atas teramat sangat tidak sopan karena gw udah mempertanyakan misteri Tuhan maka gw gak akan berpanjang-panjang. I'm so sorry God.
Apakah perubahan sebegitu tidak nyaman sehingga sebagian orang akan mengira itu buruk ? Lalu apakah ukuran baik atau buruk dari perubahan itu ? Bukankah perubahan hanyalah perubahan, tidak ada yang baik atau buruk sehingga kita cuma perlu menyesuaikan diri saja dengan perubahan itu ? Pertanyaan-pertanyaan ini lagi terngiang di kepala gw.
Belakangan ini gw melihat orang yang sedang tidak nyaman dengan perubahan. Saking gak nyamannya, dia jadi menarik diri. Tapi, orang-orang itu berpendapat bahwa ini adalah perubahan yang buruk, sehinggga seharusnya tidak terjadi. Gw jadi bertanya lagi : perubahan dalam kehidupan adalah hal yang akan kita alami bukan ? Dan lagi, selama kita hidup, perubahan hanyalah suatu peristiwa, perubahan adalah perubahan. Change is a change. Gak ada perubahan yang baik atau buruk. Baik atau buruk itu hanyalah kesan yang diberikan oleh manusia saja terhadap perubahan itu. Hal yang harus dilakukan oleh manusia selanjutnya adalah menyesuaikan diri, suka ato gak. Kalaupun dia lebih suka keadaan tidak berubah berarti dia belum siap menghadapi yang namanya perubahan itu. Kalau belum siap mulu, ya mendingan get out bukan ?
Gw merasa sikap orang-orang itu berlebihan. Well, i guess this might be harsh, but this is the way i speak : berlebihan karena sesungguhnya tidak ada yang berubah secara esensi. Memang secara kulit berubah, karena kita terlihat tidak menghabiskan waktu bersama lagi dan lebih individual. Tapi toh kita masih saling membantu, saling meng-cover, saling mendewasakan satu sama lain, saling menyayangi, dan saling-saling yang lain. So, i wanna ask : APA YANG BERUBAH ? Jika itu hanya masalah karena tidak lagi ada acara jalan-jalan bareng, toh kita masih bareng-bareng di satu kawasan. Jika masalahnya ada pada miskomunikasi dan rasa tidak suka pada orang tertentu, toh itu bisa dibicarakan dengan baik. Kalo memang udah diomongin gak bisa, biarin aja toh kita semua udah pada gede yang artinya kita mengalami proses pendewasaan. Toh selama ini gak pernah ada pembicaraan forum, hanya bicara di belakang saja terus salah siapa dong gak ngomong ? Kalian tidak suka karena kesan yang lama masih mengikat, sehingga susah untuk beradaptasi dengan perubahan dan membuat kesan baru !
Dudes, persahabatan bukan sekedar berkumpul bersama jalan-jalan ke suatu tempat atau masalah karena kita terlihat terpisah. Bagi gw, kalo emang kita bersahabat kita bisa menerima sahabat kita apa adanya dan saling membantu untuk dewasa. Di saat kalian bicara banyak hal yang berubah, di saat kalian bicara sudah mengupayakan hal-hal untuk mengatasi perubahan itu, kembali lagi ke pernyataan awal gw : perubahan adalah perubahan. Tidak ada perubahan yang baik atau yang buruk. Marilah kita beradaptasi dan membuat kesan. Karena, perubahan adalah hal lumrah yang selalu kita hadapi selama hidup. Jangan jadi anak kecil cengeng yang minta diperhatiin atau dikasihanin, jadilah orang yang teguh yang bisa beradaptasi terhadap perubahan dan mengatasi kesulitan selama perubahan itu sendiri !
KARENA PERUBAHAN AKAN TERUS TERJADI SELAMA KITA MASIH HIDUP.
Langganan:
Postingan (Atom)
